Sabtu, 30 Oktober 2010

Hilda Nurina dan Cerita Tentang Cinta


Akhirnya, setelah draft milik Hilda ini tersimpan lama di komputer saya bersama draft-draft yang lain, saya selesai menuliskan reviewnya juga pagi ini (maaf yah say, kalau kelamaan!). Untuk teman-teman yang lain sabar nungguin reviewnya yah!!!



Pas saya baca judulnya ‘ Cerita Tentang Cinta’ saya berpikir isinya sama seperti cerpen-cerpen yang lain yang sering saya baca. Pada dasarnya memang sama sih, tapi ada sedikit beda disini, yang membuat saya sempat mengernyitkan alis juga, tapi tetap kagum!
Saya tidak pernah berpikir menulis cerpen dengan kata ganti ‘saya’. Selama ini, rata-rata cerpen yang saya baca (atau yang saya buat sendiri) menggunakan kata ganti ‘aku’ atau kata ganti kata orang ketiga.
Dengan sudut pandang yang menurut saya agak ‘aneh’ dan tak biasa ini, Hilda mengemasnya dengan sangat manis. Saya jadi seperti sedang membaca diary seseorang. Saat membacanya, saya merasa seperti sedang mendengarkan curhatannya dia. Bahkan skenario pun ditulisnya seperti itu. Top deh! Salut..
(Jadi pengen bikin cerpen kayak gitu juga, hehehe)


Minggu, 24 Oktober 2010

"Relationship" - Refleksi Masa Remaja


 Review ditulis oleh Roseprincess


Kesan saya pertama kali buka draft bukunya Adyta Purbaya ini, adalah : saya merasa kembali ke masa remaja, berapa tahun lalu, ya? Wah sudah lama saya meninggalkan masa remaja ternyata, sampai lupa ...


Novel  Relationship karya Adyta Purbaya ini berkisah tentang dua remaja yang baru memasuki masa  kuliahnya, yaitu Rama dan Tisya. Mereka bersahabat, juga saling mencintai layaknya sepasang kekasih.  Tapi kemudian Rama suatu hari berstatus – relationship dengan Nindi. Tisya kecewa dengan sikap Rama, ia patah hati, tapi di akhir buku ini semua akan terungkap, mengapa Rama melakukan itu dan kepada siapa sebetulnya perasaan Rama tertuju sepenuhnya …


"Relationship" - Adyta Purbaya (Sebuah Resensi)

Hai… ini saya… menunaikan janji menulis resensi RELATIONSHIP :)

RELATIONSHIP ini novel teenlit seperti pada umumnya kok…

tentang cinta-cintaan remaja, ngambekan, rebutan cowok, berantem antar temen, dan segudang masalah cinta remaja lainnya. hehe (saya belum cukup mampu menulis cerita yang lebih ‘dalam’ daripada ini, suatu saat nanti PASTI. insyaallah)
sebenernya kalo di buat resensi nya, saya takutnya nanti ending cerita nya ketebak. hehe.. nanti jadi nggak penasaran lagiy dong :D

komentar seorang temen deket, sebelum naskah novel ini saya kirimkan :
"soal novel roman, tentu saja cinta yang jadi subjek utamanya. . Begitu pula dengan 'Relationship', novel ini berisi tentang problem cinta klasik yang ga akan pernah ada habisnya untuk dibicarakan. Ya. . cinta segitiga. . . kisah yang sllu bkin gw terhanyut didalamnya [halah xD]. . keren deh pokonyaaa :)"

(walau sebenernya dia ngasih komentar yang ‘sedikit’ begini ini setelah saya paksa-paksa, dan emailnya malah masuk ke spam, hehe.. tapi, makasih yaaa 'kamu')

intinya novel ini tentang


LUKA, Tenni, Saya :)

 Review ditulis oleh Adyta Purbaya


Kumpulan cerpen nya Tenny Rose Princess :) Judulnya LUKA,, yang juga jadi judul cerpen pertama dalam buku ini.

Hal pertama yang saya rasakan begitu membaca buku Tenni adalah : “Wewww,, tingkat tinggi sekaleee..” haha,, aseli deh say,, buku mu tingkat tinggi sekalii,, saya kewalahan membacanya, haha, rasanya kok tinggi sekalii, otak saya kesulitan mencapainyaa. haha (dasar gue dodol aja, terbiasa baca teenlit siih :D )

Cerpen-cerpen nya Tenni itu… pada dasarnya tentang cinta juga kok. Tapi cinta yang nggak sekedar cinta remaja :D Ada cinta ke kakak, orang tua, temen, nenek, dan anggota keluarga lainnya.


Hilda Nurina dan "Cerita Tentang Cinta"

 Review ditulis oleh Adyta Purbaya


Pagi ini, dengan setumpuk biskuat cokelat dan segelas susu hangat (Iya, susu.. bukan kopi!) buatan Mamah tergeletak disebelah laptop, saya membaca barisan kalimat dalam cerpen-cerpen nya Hilda.

tentang Hilda???
hmm… saya ketemu hilda itu ya pas di launching itu.. belum pernah sebelumnya kita ketemu di twitter atau fesbuk (seperti saya dengan finalis lainnya). Ketemu di launching nya juga nggak sengaja, waktu itu saya dan vira (@veecla) lagi antri mau ngambil kaos seragam nya 99writers, ada Mbak Ollie yang lagi mau foto didepan banner nya 99writers, dan ada diaa (si hilda) yang lagi mau antri ngambil kaos juga.

Hilda dengan jilbab ungunya, bilang ke saya. “Ihhh, boleh foto sama raditya dika nggak ya?” (Kalimat pertama hilda yang selalu saya inget sampe sekaramg, hehe.

abis itu kita kenalan, dia bilang “Hilda, dari surabaya”. trus saya dan vira juga memperkenalkan diri, dia kaget tau saya dari palembang, katanya “Wahhh, ternyata ada yang lebih jauh dari aku yaa :D”

Hilda itu supel (dan memang rasanya semua anak2 99writers itu supel). Kita langsung nyambung di obrolan pertama. Ngobrol ini itu, foto sana sini. (haha). sebelum akhirnya kita bertiga (saya, vira, dan hilda) ketemu dua orang lain (sa’I dan tenny), yang akhirnya kita berlima, menunggu seorang temen lain (zula) foto2 ngga jelas bareng, ngobrol2 bareng, tukeran twitter dan fesbuk, tukeran nomor hape , dan sebagainya dan sebagainya.

Hilda itu anak akuntansi juga, sama kayak saya. Di Universitas Airlangga, surabaya. Semester Akhir (katanyaa.. entah semester berapa itu,, hihihi)

oke!

tentang kumpulan cerpen hilda… “Cerita tentang CInta”
jujur aja, saya adalah orang yang nggak pandai membuat cerpen. Karena bagi saya, cerpen itu terlalu singkat. Sulit bagi saya untuk mengekspresikan tulisan lewat cerpen. (makanya saya lebih memilih genre novel :D) Tapi, 7 cerpennya hilda di “Cerita tentang CInta”, semuanya KEREN menurut saya.

(ini bukan karena saya temen dia, dan review ini dibuat untuk dia) tapi memang kesemua cerpen itu KEREN kok!! :D


Tentang "yang Tersisa Dari Setahun Itu" - Emiralda

 Review ditulis oleh Adyta Purbaya

Mbak emiralda itu temen pertama di #99 writers yang saya kenal..

berawal dari notes nya tentang 99 writers ini 9 days di fesbuk yang di share link nya di twitter oleh Mbak Ollie. Saya yang jauh dari Palembang merasa khawatir akan sendirian dan nggak ada temen ngobrol ketika acara launching, memberanikan diri mengirim mesej ke fesbuk Mbak emi untuk bilang “Nanti pas disana kita bareng ya?” HAHA..

Mbak emi membalas mesej fesbuk itu dengan kalimat yang sangat bersahabat. Dan memang saat acara launching, saya bertemu dengannya. Sosok –yang menurut pandangan pertama saya- periang, bawel, dan supel. Mbak Emi dengan senyum lebar nya membuat saya merasa tidak sendiri ada disana :D

Beberapa waktu yang lalu, mbak emi sempat dua kali mengirimkan draft buku nya ke email saya, tapi selalu yang nyampe hanya email kosong. Finally, kemarin sore, akhirnya draft buku itu sampe dengan selamat dan utuh ke inbox saya :D (Rasanya pingin baca saat itu juga, tapi mesti jemput adek sekolah)

Yang tersisa dari setahun itu----

Ketika membaca tulisan di awal, ternyata saya dan Mbak emi memiliki beberapa kesamaan, hihi

perrtama : sama-sama suka baca segala hal apa saja kecuali komik. Karena (kalau saya pribadi) nggak mengerti gimana cara membaca komik itu. Makanya saya suka heran sama orang-orang yang bisa dengan asyik nya menikmati membaca komik, sementara saya harus setengah mati dan masih tetap tidak bisa memahami bagaimana alur cerita dari buku bernama komik :D

kedua :

Kutipan ini adalah hal yang sama seperti yang saya rasakan :
“Ibu saya sampai sempat melarang saya untuk membeli buku, dengan alasan sudah tidak cukup lagi tempat untuk buku-buku saya. Adik saya misuh-misuh karena banyak buku bertebaran di kamar. Saya gak berani masuk ke toko buku kalau sedang harus berhemat – cause I know I'll fail, saya hampir tidak mungkin keluar dengan tangan kosong.”