Senin, 15 November 2010

Cerita Tentang Cinta – Hilda Bika, Benar Menuturkan Tentang Cinta

 review oleh rosepr1ncess


Membaca judul bukunya saja, pembaca pasti bisa menebak bahwa isi buku ini tentang Cinta. Meskipun tak melulu tentang cinta sepasang kekasih, tema sentral Cinta memang mendominasi. 


Ada poin-poin yang ingin saya bahas dalam review kali ini, dimulai dari Cerpen Pertama “Untukmu Luar Biasa” yang mengisahkan tentang persahabatan sederhana dari seorang gadis bernama Tatia dengan …hmm…baru di paragraf akhir cerita semua terungkap, bahwa yang bernama Rey adalah Seekor Anjing. Pemilihan ending cerita yang lucu dan mengejutkan tetapi mungkin Hilda lupa bahwa di halaman 10 ada kata-kata “kami tumbuh dan besar bersama sebagai seorang sahabat” (kata-kata ini rancu apabila Rey yang dimaksud ternyata seekor Anjing).  Lain kali lebih teliti lagi ya Hilda, kalau memang mau bercerita tentang binatang, ya fokuslah dengan itu. Mungkin kata seorang itu bisa diganti dengan sepasang sahabat? Atau hanya sebagai sahabat saja sudah cukup menggambarkan bahwa mereka bersahabat sejak kecil.




Untuk cerpen “Sepenggal Kisah Lama”, saya sangat suka alur ceritanya. Juga pemakluman tokoh utamanya akan keadaan yang memaksa ia dan orang yang dicintainya harus menjalani hidup masing-masing bersama pasangan masing-masing (ini benar-benar menguras air mata) :

Mencoba memahami. Bahwa, dalam hidup ini, cinta saja tidak cukup. Cinta dapat dikalahkan oleh keadaan. Oleh faktor x, y, z, dan sebagainya. Memahami bahwa terkadang, keadaan tidak berjalan seperti yang kita inginkan, dan kita harus menerimanya dengan hati lapang.



Untuk cerpen Itu Saja Sudah Cukup, saya terkejut justru dengan kata-kata pembukanya :
Some people care too much, I think it's called love.
Apa benar itu pernyataan Winnie The Pooh? Saya baru tahu kalau Winnie The Pooh juga romantis, Hilda. Lucu Tapi Romantis. Ataukah itu kata-kata orang terdekatmu yang kau panggil Winnie The Pooh?
But anyway, cerpen ini berhasil menyindir siapapun bahwa Cinta terkadang bukan terletak pada pernyataan “aku cinta padamu” tapi pada tindakan-tindakan nyata, seperti bersedia memberikan bantuan apa saja semampu kita untuk orang yang kita cintai, hmm…


Dalam cerpen Segelas Air Putih, saya terhanyut dalam perhatian seorang laki-laki kepada tokoh utama ketika sang tokoh utama jatuh sakit. Kadang, hal-hal kecil yang luput dari perhatian seperti membawakan air putih, vitamin C, terasa sangat begitu berharga bagi si sakit dibandingkan sekarung uang untuk berobat bukan?  Plus ending cerpen yang menggantung tapi menjelaskan semuanya, membuat cerpen ini tak butuh banyak embel-embel untuk menjadi sempurna.


Lalu Cerpen “Yang Paling Berharga” mengajarkan kita arti penting keluarga, bagaimanapun keadaannya.  Cerpen ini mengajarkan bahwa tak ada satupun manusia di dunia ini yang bisa meminta dilahirkan dalam keluarga yang seperti apa, tak ada satupun manusia yang bisa memilih sendiri ibunya, ayahnya, bahkan kakak dan adik kandungnya. Maka bersyukur adalah kekuatan terbesar untuk bisa mencintai keluarga kita. Apakah keluarga kita akan menjadi surge atau neraka, semua ada di tangan kita sendiri dalam menyikapi kelebihan dan kekurangan keluarga kita.


Nah, terakhir, untuk Cerpen “Skenario part I” dan “Skenario part II” adalah gebrakan baru dalam dunia penulisan cerpen saya rasa. Hilda menuliskan cerpennya dalam bentuk skenario seolah-olah sedang terjadi syuting film dalam kisahnya. Sama sekali tidak pernah terpikirkan oleh saya untuk bisa membuat Cerpen dalam bentuk skenario. Pertama, saya tidak bisa menulis skenario, dan kedua, saya tidak tahu kalau skenario juga bisa indah sebagai Cerpen. Hilda berhasil mengkolaborasikan keduanya tanpa cacat. Hampir tak dapat dipercaya semua ini ditulis dalam waktu dua malam. Hilda berbakat menulis dan ia bisa menunjukkan bahwa tenggat waktu yang sempit tidak membuat dirinya sembarangan menulis.


Baiklah, saya rasa cukup, tetaplah berkarya, Hilda. Siapkan dirimu untuk pro dan kontra di luar sana, karena ketika karya kita sampai di tangan pembaca, bukan tidak mungkin tak hanya pujian yang hadir, kritik tajam bahkan makian juga mungkin sampai ke telinga kita. Jadikan semuanya motivasi untuk jadi lebih baik dan lebih baik lagi dalam menulis …


Tetap semangat!!!!




---Rose Princess----

Tidak ada komentar:

Posting Komentar